Perkongsian









Orang Beriman


Imam Ahmad meriwayatkan dari Jarir bin Adullah dia berkata, "Kami pergi bersama Rasulullah s.a.w. Setelah kami meninggalkan Madinah, tiba-tiba ada seorang penunggang menuju ke arah kami. Rasulullah s.a.w. bersabda,


"Sepertinya penunggang itu ada keperluan kepadamu? ."


Akhirnya, tibalah penunggang itu pada kami seraya memberi salam. Kami pun menjawab salamnya. Rasulullah s.a.w. bertanya kepadanya,


"Dari mana engkau? . " Dia menjawab, "Dari isteriku, anakku dan keluargaku. "


Baginda bertanya, "Hendak ke mana kamu?". Dia menjawab, "Hendak menemui Rasulullah. "


Baginda bersabda, "Kamu telah menjumpainya? ."


Dia berkata, "Ajarkanlah kepadaku apakah iman itu? Baginda bersabda, "Hendaklah kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, bahwa Muhammad merupakan Rasul Allah, kamu pun harus mendirikan solat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan beribadah haji ke Baitullah."


Dia berkata, "Sungguh aku mengakui. "


Jarir melanjutkan, "Kemudian kaki hadapan unta orang itu masuk ke dalam lubang tikus yang besar sehingga unta pun terperosok, demikian pula orang itu terjatuh dengan kepala terbenam hingga ia mati. Maka Rasulullah bersabda, "Saya harus menolong orang itu!  Maka Amar bin Yasir dan Hudzaifah bin al-Yaman meloncat untuk memburu Nabi saw. Lalu keduanya mendudukkan Baginda seraya berkata,  Ya Rasulullah, orang itu sudah meninggal."


Jarir berkata, "Maka Rasulullah berpaling dari kedua sahabat itu, lalu bersabda kepada keduanya,


"Apakah kamu berdua tidak melihat keberpalinganku dari orang itu? Sungguh, saya melihat dua malaikat menyuapkan buah syurga ke mulut orang itu sehingga tahulah saya bahwa dia mati dalam keadaan lapar. Kemudian Rasulullah saw. bersabda,  "Orang ini termasuk orang-orang yang disifati Allah dalam firman-Nya,


"Orang-orang yang beriman dan mereka tidak mencampurkan keimanannya dengan kezaliman. "


Kemudian Baginda melanjutkan, "Bawalah saudaramu itu. "  Maka kami pun membawanya ke tempat yang mempunyai air, memandikannya, melumurinya dengan ubat, mengapaninya dan membawanya ke kubur.


Lalu, datanglah Rasulullah s.a.w. Kemudian beliau duduk di pinggir kubur dan bersabda,


"Buatlah lahad (relung di lubang kubur) dan jangan membuat galian di tengah-tengah, sebab lahad itu untuk umat Islam sedang lubang di tengah untuk agama lain."

No comments:

Post a Comment